Sie Kerohanian Islam (SKI) SMA N 1 PURI Mojokerto

Dari Abu Hurairah, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,

“Al mu’minul qawiyyu khairun wa ahabbun ilallaHi minal mu’minidh dha’ifi wa fii kullin khairun” 

yang artinya, 

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah dan keduanya memiliki kebaikkan” (Shahih Muslim, kitab al Qadar, bab al Iimaan bin Qadar wa idzan lahu no. 2664. Dikeluarkan juga pada Sunan Ibni Majah, al Muqaddimah, bab fil Iimaan no. 79)

Imam Ahmad meriwayatkan dengan lafazh,

“Al mu’minul qawiyyu khairun wa afdhalu wa ahabbu ilallaHi minal mu’minidh dha’iifi wa fii kullin khairun” 

yang artinya, 

“Mukmin yang kuat lebih baik, lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah dan pada keduanya ada kebaikkan” (HR. Ahmad II/226 no. 8777)

Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam mengungkapkan kekuatan ini secara mutlak (umum), karena itu yang dimaksud dengan kekuatan ini adalah kekuatan secara umum yang mencakup :


(1) Kekuatan Iman.


Kekuatan Iman yang tertanam pada jiwa seorang muslim sama sekali tidak dapat digoyahkan oleh keraguan, syubhat maupun syahwat, walaupun badan yang dimilikinya kecil namun keimanannya lebih kuat dari gunung.

Ali radhiyallaHu ‘anHu berkata,

“Nabi memerintahkan Ibnu Mas’ud untuk memanjat sebuah pohon untuk mengambil sesuatu, lalu para sahabat beliau melihat betis Abdullah bin Mas’ud ketika ia memanjat sehingga mereka semua tertawa karena betisnya yang kecil. Kemudian Rasulullah berkata, ‘Apa yang kalian tertawakan ?, sungguh kaki Abdullah bin Mas’ud lebih berat timbangannya pada hari kiamat daripada gunung Uhud’” (HR. Ahmad no. 922)


(2) Kekuatan Ilmu


Kekuatan ilmu membawa manusia kepada kekuatan iman dan amal yang lurus juga perilaku yang benar. Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan menjadikannya faham akan agama” (HR. al Bukhari)


(3) Kekuatan Jiwa


Imam an Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan kekuatan disini adalah kekuatan jiwa dan semangat dalam menempuh jalan menuju kebahadiaan di akhirat, karena itu orang yang memiliki sifat demikian akan sangat berani dalam menghadapi musuh, cepat menjawab panggilan jihad dan selalu mencari kesempatan untuknya, dia adalah orang yang penuh semangat dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, tahan banting dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan, semangat di dalam melaksanakan shalat, puasa, dzikir dan ibadah – ibadah lainnya juga di dalm menjaganya serta yang semisalnya” (Syarhun Nawawi ‘ala Shahih Muslim XVI/431)


(4) Kekuatan Jasmani


Kekuatan jasmani akan membantu di dalam melaksanakan amal shalih. Seorang mukmin akan memanfaatkan kekuatan tersebut dalam mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan ibadah–ibadah yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Inilah contoh kekuatan yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan diharapkan tumbuh pada diri seorang muslim


Maraji’ :


Jadilah Mukmin yang Kuat, Dr. Falih bin Muhammad ash Shughayyir, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Rabi’ul Awwal 1426 H/April 2005 M

Semoga bermanfaat [dipublikasikan oleh http://diserambimesjid.blogspot.com]

Categories:

Leave a Reply

isikan dengan baik, sopan dan bijak.